Sebagai negara dengan 16.5 juta pemeluk Kristen dan 6.9 juta pemeluk agama Katolik Roma, hari Natal di Indonesia dirayakan dengan tradisi yang sangat berbeda-beda di berbagai daerah.
Di daerah-daerah dengan jumlah penduduk Kriten/Katolik yang besar, perayaan Natal diwarnai dengan ritual khusus dan makanan khas daerah setempat. Di kota-kota besar, kawasan pertokoan kerap dihiasi dengan pohon Natal plastik dan Sinterklas.
Di Bali, perayaan Natal dirayakan dengan pohon Natal yang terbuat dari bulu ayam. Pohon Natal unik tersebut telah diimpor ke berbagai negara Eropa. Sebagian besar stasiun televisi lokal akan menyiarkan konser musik Natal dan juga perayaan Natal nasional yang diselenggarakan setiap tahun oleh pemerintah.
Di samping berbagai makanan tradisional, Natal umumnya dilengkapi dengan sajian kue kering seperti nastar, kastengel, dan 'putri salju'.
The Christmas in Indonesia (locally known as Natal, from the Portuguese word for Christmas), which has approximately 16.5 million Christians and 6.9 million Roman Catholics, is celebrated with various traditions throughout the country.
In the regions with majority of Christian / Catholics, the Christmas celebration are filled with ceremonies and local foods.[2] In big cities, the shopping centres are mostly decorated with plastic Christmas trees and Sinterklas (derived from the Dutch word Sinterklaas).
Most local television channels broadcast Christmas musical concert and annual national Christmas celebration which is held by the government.
In addition to traditional foods, generally every Christmas Day is filled with cookies, like nastar (pineapple tart), kastengel (from Dutch word kasteengel), or 'putri salju'.